CERITA PERJALANAN

 


Hai kawan -kawan, apa kabar semuanya semoga sehat selalu ya, saya akan menuliskan perjalanan saya yang melakukan tugas sosiologi, kalau mau lihat artikel saya kalian pasti akan tahu kegiatan dari awal semester hingga akhir semester ini, apakah kalian sudah pernah melakukan suatu perjalanan? Yang sangat berkesan bagi kalian dan bisa di ceritakan, disini saya akan menceritakan perjalanan saya untuk melakukan tugas sosiologi. 

Bibit Rambanan
Pertama kali siswa ips di semester 2 dikasih tugas untuk menanam satu pohon, yaitu sejenis Rambanan, Rambanan adalah sejenis tumbuhan atau pohon yang dapat dimakan hewan ternak seperti sapi dan kambing. Para siswa diberikan 5 polibag digunakan untuk menanam bibit, dan jangan lupakan bibit Rambanan ini meliputi turi, petai, dan lamtoro pohon itu yang sering dimakan hewan ternak. Setelah pulang sekolah saya segera mencari pupuk dan mulai menyiapkan wadak dan tisu yang sudah dibasahi dengan air setelah itu bibitnya ditaburkan. Setelah tanaman tumbuh daun, tanaman siap diletakkan di polibag tapi saat sudah ditanam di polibag jangan sampai terkena hujan dan terik matahari, harus disimpan ditempat sejuk. Setelah sedikit meninggi tanaman siap dibawa ke sekolah namun saat membawa ke sekolah ada kendala goncangan kendaraan dan tempat untuk membawa terlalu kecil. 
  Rencananya sih tanaman ini nantinya di adakan bazar Rambanan, saat orang tua murid mengambil rapot dan diberikan secara gratis namun program tersebut gagal karena ada tanaman yang tidak tumbuh dan ada siswa yang tidak mengumpulkan jadi kekurangan bibit nya. 
Persiapan program agrowisata desa
Nah setelah itu ada lagi tugas baru dari bapak ibu pemandu sosiologi dan anak ips dilakukan untuk pemberdayaan alpukat, pemberdayaan alpukat ini lebih menuju ke wisata petik buah sebenarnya. Foto yang diatas itu persiapan untuk melakukan perjalanan untuk program alpukat ini, ke awal dulu kita tidak langsung begitu saja persiapan nya untuk program ini banyak hal -hal yang kami persiapkan salah satunya membuat makanan. Setiap kelompok menentukan program apa yang akan diberikan kepada desa dadapan, dan kelompok kami memberikan satu pendapat untuk menambah satu tanaman lagi yaitu nanas, karena  di kabupaten Rembang tidak ada yang membudidayakan nanas, saat menanam suatu tanaman pasti tidak hanya butuh bibit saja kempok kami yang laki- laki ditugaskan untuk membawa bambu yang sudah dipotong 70 cm, yang perempuan ditugaskan untuk mencari bibitnya  , oh jangan lupa disuruh membawa plastik kresek gunanya untuk menutup tanaman agar tidak terkenal sinar matahari secara langsung. Saat kita pergi kesana kita juga iuran setiap siswa 20 ribu untuk transportasi pergi kesana. 
Makan bersama
   Persiapan untuk ke desa dadapan tidak hanya itu saja namun kita juga disuruh membawa persiapan lainnya seperti bekal, dari jauh-jauh hari kelompok saya sudah memikirkan untuk membawa bekal apa dan salah satunya saya mengusulkan untuk membagi tugas membawa bekal, dan saya membawa telur ceplok. 
Pembekalan oleh bapak ibu guru
      Sebelum berangkat bapak ibu guru memberikan pembekalan terlebih dahulu, karena kita anak remaja dan memiliki sifat yang berbeda-beda . Remaja pasti ada saja sifat bandel atau tak mendengarkan pihak sekolah melarang untuk tidak membawa kendaraan bermotor sendiri namun ada siswa yang tetap aja membawa montor. Bapak ibu guru juga menyampaikan kepada kita untuk bersikap sopan dan santun agar bisa menjaga nama baik sekolah saat disana setelah itu kita semua menuju bus untuk berangkat dan tidak lupa berdoa dulu sebelum berangkat
        
       Saat melakukan ada kendala banyak sekali saat berangkat, yang pertama bingung busnya yang mana, kedua debat memilih tempat untuk duduk di bus, ketiga karaoke didalam bus, dan tapi sopir bus kita baik dan bisa diajak bercanda saat ditengah perjalanan
  Paling menjengkelkan yaitu bus pertama yang turun dilokasi yang salah dan hasil kita harus berjalan menuju ke lokasi yang benar , saat diperjalanan kita juga menyapa para warga dan antusias melihat pohon rambutan di depan rumah warga
Pembukaan oleh bapak kepala desa Dadapan
  
  Saat sampai di lokasi dilakukan pembukaan oleh bapak kepala desa dadapan yaitu bapak zubair usman, lalu siswa diminta untuk mengumpulkan barang bawaan seperti bibit, bambu, dan plastik, acara berjalan berkat ibu Siti Nurhayati selalu pembawa acara. Bapak zubair membicarakan potensi yang ada di desa Dadapan potensi yang luar. 

     Lalu sambutan kepala sekolah menceritakan anak muda yang semoga bisa mengikuti jejak para karang taruna yang ada di desa Dadapan ini dan anak-anak bisa belajar melalui program ini dan bisa meniru  ide pemikiran ini. 
Penanaan bibit alpukat

    Inti acara kita para siswa mulai menanam bibit yang disediakan oleh para Panitia, ada kendala juga yaitu cangkul ada dua dan harus bergantian untuk meminjam kita juga diajari menanam nya jadi kita mengetahui cara menanam buah alpukat yang baik, karena kelompok saya cewek semua jadi saya minta bantuan untuk di cangkul kan tanah nya. Pengalaman yang sangat banyak kami dapatkan, bercengkerama dengan penduduk desa, bersenda gurau dengan para pemuda karang taruna, dan mengadakan acara dadakan kecil-kecilan. 
    Pengalaman nya kita mendapatkan ilmu cara menanam bibit tanaman yang baik dan benar, mendapat strategi dan langkah-langkah untuk mengembangkan potensi, dan mendapatkan motivasi supaya kita nanti bisa memiliki pengalaman berkebun sendiri yang luas dan subur tanaman nya. 
      
      Saya harap kan desa dadapan bisa semakin dikenal banyak orang untuk berwisata dan untuk program agrowisata petik buah dapat berjalan lancar dan sukses. 
    



Dina Fitriyanti, Siswa SMA Negeri 1 Pamotan








Komentar

Postingan populer dari blog ini

MASALAH -MASALAH DI PASAR TRADISIONAL

REMPAH DAN INTEGRASI SOSIAL

Transkrip wawancara Dengan Bapak Sutrisno